The KSB Group, head-quartered in Germany, with annual sales of about 1400 million euro, is one of the world's leading producers of pumps, valves and related systems. At more than 30 sites in over 100 countries, around 13,000 employees are working to ensure customer satisfaction, to provide innovation and growth, and thus to secure our success.
KSB Indonesia as Leading Pump and Valve Manufacturing Company belonging to an International Group headquartered in Germany, KSB AG, has the following position available.
PPC MANAGER
Your Tasks:
In the scope of logistics and PPC, you will be responsible for:
• The data gathering from the sales department,
• Maintaining the data in the SAP
• Efficient and economical production,
• Controlling the flow of materials and production progress
• Ensuring the flow of information for all the concerned parties
• Working with production department to arrange and manage production schedule based on customer requirement and production capacity; arranging of weekly and monthly, production scheduling
• Working with purchasing department for material and purchase planning, and delivery monitoring.
Your Profile:
To be successful, the applicant must have following background:
• Male, min. S1 degree, prefer in Industrial Engineering
• Experience in pump, outomotive, electrical industry
• Familiar with job order would be advantage.
• Possessing the ability to look ahead, organize and coordinate
• Has in-depth knowledge in Production Planning, and also Material Management.
• Demonstrate leadership ability to lead and drive a team to achieve project target.
• Possess strong Communication Skills, Problem Solving Skills follow through actions and decisions with sense of urgency, punctuality and ready to work under pressure to meet deadlines and targets with sudden changes environment.
• Strong work commitment with the ability to work independently and be self driven.
• Able to provide business support and be a strong partner in operations.
• Meticulous with an aptitude for figures and able to multitask effectively.
• Strong analytical skills with the ability to think and plan ahead.
• Be a change agent who can re-look at status quo operations for process improvements.
• Proficient in English (spoken and written) and computer application literacy is a must, and also have knowledge on ERP System.
If you Match with our requirement, please send your complete CV with detail previous and current job description and your current salary to:
PT KSB Indonesia
Jl. Timor Blok D2-1 Kawasan Industri MM2100 Cibitung, West Java or mail to : ratri.eka@ksb.co.id
For more information, please visit www.ksb.co.id
"Klo dipikir-pikir, nasibmu kok beruntung terus ya Jon", kata Yatno, seorang pedagang buku keliling kepada Jono, teman sekolahnya yang kini telah menjadi pengusaha sukses. "Udah nikah ama gadis cantik, sekarang punya banyak usaha yang sukses, dan hebatnya lagi sebagian besar usahamu menggunakan modal orang lain", lanjut Yatno terkagum-kagum.
NASIB dan KEBERUNTUNGAN memang kerap menjadi kambing hitam dikala seseorang telah berusaha dengan keras namun tidak memberikan hasil seperti yang direncanakan.
"Yah mau gimana lagi mas, wong saya ini memang udah ditakdirkan begini, setiap orang kan punya nasib & rejeki yang berbeda, ada yang kaya kan harus ada yang miskin, ada yang sukses kan harus ada yang gagal. Meskipun saya bekerja keras dan berdoa siang malam, tapi kalo sudah ditakdirkan begini oleh Allah ya diterima aja".
Begitulah jawaban yang sering saya dengarkan kepada seseorang yang merasa dirinya 'terkurung' oleh nasib. Sehingga dalam benak mereka apa yang telah mereka kerjakan sudah maksimal dan apapun hasilnya dipasrahkan kepada Allah. Salahkah ? Apakah memang kita sudah ditakdirkan oleh Allah untuk jadi seperti ini meskipun kita berusaha dengan sekuat tenaga ? Sebelum menjawabnya mari kita sama-sama lihat ilustrasi sederhana yang saya buat dibawah.
Terdapatlah dua lapangan, lapangan A dan lapangan B, yang masing-masing berisi 1 ekor ayam dan mempunyai 1 buah gawang. Tujuan masing-masing orang disitu adalah memasukkan ayam tersebut kedalam gawangnya masing-masing. Mana yang lebih sulit, menggiring ayam ke dalam gawang di lapangan A atau menggiring ayam ke dalam gawang di lapangan B ?
Nggak usah mumet miikirnya :D ... ayam di lapangan B lebih mudah untuk dimasukkan ke gawang. Ini karena disitu sudah terdapat patok kayu beserta talinya yang seakan-akan membuat 'jalur' bagi si ayam untuk masuk ke gawang. Sedangkan ayam di lapangan A jauh lebih sulit untuk dimasukkan ke gawang karena pasti akan lari kesana-kemari.
Lapangan A
Sama seperti kehidupan nyata, seberapa kerasnya kita berusaha & berdoa maka kita tetap akan kehabisan tenaga untuk mengejar ayam dan berusaha menggiringnya ke dalam gawang. Dalam hal ini apakah saya bisa berkata, "Yah emang saya ditakdirkan untuk mengejar ayam seumur hidup, masuk ke gawang atau tidak itu terserah Allah, yang penting saya telah berusaha & berdoa dengan keras".
Lapangan B
Patok kayu yang terpasang tentu saja tidak lurus dan berliku-liku, setiap sudut saya akan pasang patok kayu. Sampai ke patok kayu yang paling dekat dengan gawang, maka selanjutnya saya akan mengaitkan patok kayu yang satu dengan patok kayu yang lain sehingga membentuk sebuah 'jalur' untuk menggiring ayam agar masuk ke gawang.
Sama seperti kehidupan nyata, patok kayu-patok kayu tersebut adalah kredibilitas dan integritas kita sebagai seorang manusia yang memberi manfaat kepada semua orang dan hal apapun termasuk tempat kita berpijak. 'Jalur' tersebut tentu saja berliku-liku sesuai banyaknya peran yang kita jalankan di dunia ini. Tetapi jika kita selalu menancapkan 'patok kayu' di setiap tikungan yang kita lewati dan mengaitkannya maka kita akan menyadari sepenuhnya bahwa KITA PUNYA ANDIL DI DALAM MENENTUKAN NASIB & KEBERUNTUNGAN KITA, Allah Maha Tahu apa yang kita bisa lakukan dan apa yang tidak bisa kita lakukan.
Jika kita melihat cerita Jono yang menikah dengan gadis cantik dan menjadi pengusaha dengan menggunakan modal orang lain, apakah kita akan berfikir bahwa nasib Jono memang mujur dan beruntung ?
Yup benar sekali, tentu saja Jono telah menancapkan 'patok kayu' di setiap langkahnya sehingga si gadis dan orang-orang yang modalnya digunakan oleh Jono begitu percaya bahwa Jono bisa menjalankan amanah yang diberikan.
Jadi ... sudah seharusnya kita memberi manfaat kepada siapapun dan dimana saja dengan ikhlas, meskipun orang tersebut berada jauh dibawah status sosial kita. Kita tidak pernah tahu bagaimana nasib orang tersebut dimasa yang akan datang & bagaimana Allah merencanakan kehidupan kita & orang itu di masa datang. Kalaupun sewaktu-waktu kita di 'jemput' oleh malaikat maut, maka akan banyak manfaat yang tersebar dan dapat dinikmati oleh banyak orang sepeninggal kita.
Mudah-mudahan kita semua tergolong sebagai manusia yang selalu memberi manfaat kepada siapapun dan dimanapun, Amin.
0